The good thing about science is that it’s true whether or not you believe in it


GENESA MANGAN



Mangan atau disingkat Mn adalah unsur kimia dengan nomor atom 25 dan massa atom 54,9380.Mangan ini merupakan unsur logam berwarna abu-abu kehitaman dngan titik lebur 1.245° C dan titik didih 2.097° C.Konfigurasi elektron mn dengan nomor atom 25 adalah 1s2 2s2 2p3s2 3p6 3d5 4s2.Mangan mempunyai warna abu-abu kehitaman dengan kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8, massa jenis 7.21 g/cm3, berbentuk  massif, reuniform, botryoidal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur fibrous.Mangan termasuk batuan beku. Bijih mangan utama berasal dari pirolusit (MnO2) dan psilomelan (Ba,H2O)2Mn5O10, yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam cebakan sedimenter dan residu.













PIROLUSIT

 PSILOMELANE

a.       Cebakan Terrestial
Menurut park (1956), cebakan mangan dibagi dalam 5 tipe yaitu :
-          Cebakan Hidrothermal.
-          Cebakan sedimenter, baik bersama-sama maupun tanpa affiliasi vulkanik
-          Cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut
-          Cebakan metamorfosa
-          Cebakan laterit dan akumulasi residual

Dari kelima tipe cebakan tersebut, sumber mangan komersial berasal dari cebakan sedimenter yang terpisah dari aktivitas vulkanik dan cebakan akumulasi residual.
Cebakan sedimen laut mempunyai cirri khusus yaitu berbentuk perlapisan dan lensa-lensa. Seluruh cebakan biji karbonat berasosiasi dekat dengan batuan karbonat atau grafitik, dan kadang-kadang mengandung lempung yang menunjukkan adanya suatu pengurangan lingkungan pengendapan dalam cekungan terdekat.  Sebaliknya cebakan bijih oksida lebih umum dan berasosiasi dengan sediment klasik berukuran kasar, dengan sedikit atau sama sekali bebas dari unsure karbon organic. Cebakan bijih ini dihasilkan di bawah kondisi oksidasi yang kuat dan bebas sirkulasi air.
Cebakan bijih oksida merupakan cebakan sedimenter yang sangat komersial dengan kadar bijih 25-40% Mn, sedangkan cebakan bijih karbonat kadarnya cenderung lebih kecil, yaitu 15-30% Mn.

b.      Nodul
Istilah Nodul mangan umum digunakan walaupun sebenarnya kurang tepat, karena selain mangan masih terkandung pula unsure pasir, nikel, kobalt, dan molybdenum, sehingga akan lebih sesuai bila dinamakan dengan nodul poli-metal.
Dasar samudra diperkirakan diselimuti lebih dari 3 triliyun ton nodul berukurang kentang. Disamuidra pasifik sendiri, nodul yang terbentuk diperkirakan sebesar 10 juta ton per tahun. Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh USBM, diketahui bahwa zona kadar tertinggi terdapat dalam cekungan sediment pasifik bagian timur, yang terletak pada jarak 2.200 km sebelah tenggara Los Angeles, Kalifornia. Di zc na ini, nodul mangan mangan terjadi dalam lapisan tunggal dan tidak teratur.
Secara individu, nodul mempunyai kilap suram dengan warna coklat tanah hingga hitam kebiruan. Tekstur permukaan dari halus hingga kasar. Setiap nodul mengandung satu atau lebih sisa-sisa makhluk air laut. Pragmen batuan, atau nodul lainnya. Nodul ini diliputi oleh lapisan mangan, besi, dan logam oksida lainnya yang berbentuk konsentris namun tidak terus-menerus. Lapisan lempung kemudian mengisi celah-celah diantara lapisan oksida tersebut secara tidak beraturan dan biasanya dapat dijadikan patokan dalam perhitungan periode pertumbuhan nodul bersangkutan.

             Potensi dan cadangan di Indonesia
Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Menurut data statistic dari Central Bureau of Statistics memperlihatkan bahwa konsumsi atau penggunaan mangan sangat besar dengan total 43,579.26 ton pada tahun 2002 dan meningkat pada tahun 2003 sebesar 52,242.67 ton dengan konsumsi terbesar pada industri besi dan baja yang bisa mencapai 90%.


             Tempat ditemukan
·         Aceh : Karang Igeuh (indikasi berupa rodhonit, proses hydrothermal) Lhok Kruet, calang Aceh Barat (kontak metasomatik berupa pirolusit berasosiasi dengan bijih besi) kapi, tenggara Blankejeran (psilomelan didaerah patahan/hydrothermal)
·         Sumatra utara : Pantai timur (kadar Mn3O4 = 7,9 % dalam bog iron, berupa konversi dari besi rawa dengan kadar Mn3O4 = 13,5 – 20,1 %) 23 km sebelah timur laut Natal (berupa bongkah oksida mangan berukuran sampai 50 cm, tanpak berlapis dan terbentuk karena replacement batuan chert radiolarian)
·         Sumatra Barat : Mangani (proses hydrothermal dalam urat breksi berasosiasi dengan Au dan Ag terdapat sebagai rhodokhrosit), ulis Ayer (proses hydrothermal berupa urat kecil polianite dalam batuan diabas) S.lumut, singingi Riau (proses hydrothermal, bijih Mn berupa sediment dalam breksi), Belang Beo (proses hydrothermal ditemukan mangan oksida sebagai bongkah).
·         Sumatra Selatan : S.saelan, P. bangka (kadar MnO2 = 27,5 %).
·         Bengkulu : Gebang ilir, tambang sawah (kadar MnO2 = 44,05%), proses hydrothermal, berasosiasi dengan Au, mineral berupa rhodonit, rhodokrosit, psilomelan pirolusit bustanit dan inesit)
·         Lampung : G.Pesawarang Ratai (G.waja Kedondong, G.kasih) G.waja kadar = 60%, kedondong Mn = 2-7 %, G.kasih Mn (45-50%).
·         Jawa barat : Cikotok kab.pandeglang (MnO2 = 9-32%), berasosiasi dengan Au terdapat sebagai rhodonit, rhodokhrosit dan spartait, cibadong kab.sukabumi (kadar MnO = 32-60% Terdapat dalam tufa dan breksi), daerah karangnunggal kab.tasikmalaya (kadar MnO2 = 45-90%, Terdapat sekitar 13 lokasi mineralisasi), cigembor Salopa kab.tasikmalaya (kadar Mn 54,68%; MnO2 = 83,34 terdapat berupah bongkah-bongkah limonit mengandung Mn); cikatomas kab. Tasikmalaya (kadar Mn = 50-52,43%, MnO = 66-91%, mangan berupa bongkah-bongkah terdapat pirolusit).
·         Jawa tengah : Karangbolong, kab.Bayumas (kadar MnO2 = 60% terdapat sebagai pirolusit dan psilomelan berupa gumpalan oolitik dalam batu gamping ); Ngargoretno, Salaman, Kab.Magelang (kadar MnO= 80%, sebagai pirolusit berbentuk lensa); Bapangsari, Purwerejo, Cengkerep Semanggung, Purwerejo.
·         Daerah Istimewa Jogyakarta : Kliripan dan Samigaluh kab.kulon Progo (kliripan kadar Mn = 25%; Samigaluh Kab.kulon Progo (kliripan kadar Mn = 25% ; Samigaluh MnO= 57,75% terdapat dalam bentuk pirolusit dan psilomelan) daerah Gedad, Batuwarno, Eromoko Kab.Wonogiri ( Gedad, kadar MnO2  =58,5%, MnO= 92,10%, Baturetno kadar MnO2 = 82,74 %, kadar Mn total 49,48% terdapat sebagai lensa diantara batu gamping dan farmasi Andesit Tua); daerah G.Kidul (kadar MnO = 27,19%, kadar Mn total = 23,5%, terdapat di kepuh, Ngepek,Ngaglik,Kutuan dan selonjono timur.
·         Kalimantan Barat : Lumar, kab.sambas (kadar Mn = 14,94)



Share:

0 comments:

Post a Comment

Jurnal

Jurnal
Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan

Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan